Kita
harus banyak bersyukur telah diberikan nikmat sehat dan sempat sehingga bisa melaksanakan
ibadah puasa sampai pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan tahun ini. Hal
itu disampaikan oleh Farid Alfarisi, guru MTsN 4 Banjarnegara dalam kultum
dhuha di mushola madrasah, Al-Ikhlas (22/4). Kultum dalam rangka kegiatan
pesantren Ramadan tahun 2022 itu diikuti oleh seluruh siswa kelas 7 dan 8.
“Pada
sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan, hendaknya kita berusaha lebih
meningkatkan amaliah ibadah dibandingkan hari-hari sebelumnya, misalnya memperbanyak
tadarus Al-Qur’an, itikaf di mushola atau masjid dengan bacaan-bacaan tasbih
dan sholawat,” ujar Farid.
“Mengapa
di sepuluh hari terakhir?” Farid menjelaskan, “Karena malam Lailatul Qadar
diperkirakan turun pada malam sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dan
diutamakan pada malam-malam ganjil mulai malam 21 hingga 29 Ramadan.”
Dalam
kultum yang diikuti dengan tertib oleh siswa-siswi tersebut, Farid berpesan
kepada semuanya bahwa kita jangan sampai melewatkan malam Lailatul Qadar
berlalu begitu saja , karena belum tentu tahun depan kita bisa bertemu lagi
dengan malam yang begitu mulia dan penuh fadilah ini.
“Kita
jangan sampai melewatkan kesempatan ini, karena malam Lailatul Qadar lebih
utama dari seribu bulan, malam Lailatul Qadar penuh keutamaan, diantara
keutamaannya adalah bahwa akan diampuni dosa yang telah lampau bagi orang yang
beribadah di malam lailatul qadar atas dasar iman kepada Allah SWT. Pada malam
tersebut para malaikat akan turun ke bumi.” jelasnya lagi.
Mari
kita tingkatkan dan perbanyak ibadah kita, semoga kita menjumpai malam Lailatul
Qadar di bulan suci Ramadan ini, dan pada akhirnya kita semua akan menjadi
orang yang bertaqwa, demikian Farid mengakhiri kultumnya. (khm)