Kepala
Kabid madrasah knwil sedang memberikan pembinaan
Dalam rangka penyusunan sasaran
kinerja dan penilaian kinerja pegawai dengan format baru, guru-guru dan
karyawan MTs Negeri 4 dan MTsN 3 Banjarnegara yang berstatus PNS telah
mengikuti In House Training (IHT) Sasaran Kinerja Pegawai. Kegiatan IHT
diselenggarakan secara kolaborasi MTsN 4 dengan MTsN 3 Banjarnegara, bertempat
di MTsN 3 Banjarnegara, pada hari Jumat (21/1/2022) pukul 09.00 sampai pukul
13.30 WIB.
Kegiatan diawali dengan sambutan
kepala MTsN 4 Banjarnegara, Sidik Wibowo
Akhmad. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa dalam penyusunan SKP
hendaknya jangan ditunda-tunda, segera dibuat, serta apa yang dibuat mestinya
harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
“Sebaiknya jangan bersantai-santai
dalam membuat SKP, segera dibuat, dan kalau sudah ditulis ya dilaksanakan
dengan baik,”ujar Sidik Wibowo Akhmad. Dalam sambutanya juga disampaikan
harapan semoga para PNS selalu dalam keadaan sehat serta selalu semangat dan membara dalam menjalankan
tugas sehari-hari.
Setelah sambutan kepala madrasah,
dilanjutkan acara inti yaitu bimbingan penyusunan SKP dengan narasumber Kepala
Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara yaitu
Slamet Wahyudi.Sebagai pengantar IHT, Slamet Wahyudi mengatakan bahwa sudah menjadi hal yang lumrah dan wajar bila sesuatu yang baru (SKP) pasti mengalami
banyak kendala, sehingga ketika pegawai membuat SKP masih banyak kesalahan atau
kekurangan. Akibatnya SKPberulangkali direvisi. Hal itu dikarenakan para PNS
belum memahami sepenuhnya tentang format baru SKP karena belum menerima
bimbingan dari yang berkompeten.
“Hal yang lumrah dan wajar,
sesuatu yang baru akan ada banyak kendala. SKP bolak-balik direvisi. Ya, karena
belum paham, belum diberitahu caranya, di Kemenag sendiri belum ada sosialisasi
pembuatan SKP ini,” pungkas Slamet Wahyudi.
Dalam IHT tersebut dijelaskan
tentang apa dan bagaimana SKP format baru. Penyusuna SKP tahun 2021 terbagi
atas dua periode yaitu periode Januari-Juni dan Juli-Desember. SKP disusun
diawali dengan perjanjian kinerja (perkin) yang dibuat oleh kepala madrasah,
yang akan diselesaikan dalam waktu satu tahun. Kemudian perkin tersebut
dibreakdown ke dalam tugas-tugas guru.
Kegiatan IHT tersebut juga
dihadiri oleh Kabid Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Saefulloh. Pada kesempatan tersebut, Ahmad
Saefulloh selaku kabid memberikan pembinaan kepada para PNS. Kepada para guru
disampaikan bahwa dalam mendidik siswa harus punya niat mulia, jangan
terkontaminasi dengan orientasi finansial, banyak bersyukur dalam mendidik
anak-anak.
Selain itu disampaikan pula untuk kepala madrasah bahwa, apabila madrasah saat ini tidak mungkin meningkatkan kuantitas, maka harus bisa meningkatkan kualitas, diantaranya dengan mengikuti berbagai lomba baik akademik maupun non akademik . Adapun lomba yang diikuti tidak sebatas lomba yang bergengsi saja, namun juga lomba –lomba yang lain. Pada saatnya madrasah menjadi berkualitas, maka masyarakat akan mencari dengan sendirinya.
“Kalau tidak mungkin meningkatkan
kuantitas, maka caranya adalah mau tidak mau harus meningkatkan kualitas,
misalnya dengan mengikuti lomba-lomba sehingga nanti prestasinya banyak. Jangan
hanya lomba bergengsi saja yang diikuti, tapi lomba apa saja. Kalau sudah
berkualitas, kan masyarakat akan datang mencari sendiri,” pungkas Ahmad
Saefulloh.
Para peserta mengikuti kegiatan
dengan antusias karena memang pelatihan ini sangat diperlukan oleh para guru
dalam penyusunan SKP. Acara IHT berakhir setelah pembinaan dari Kabid
Pendidikan Madrasah Kanwil Provinsi Jawa Tengah, pada pukul 13.30 WIB. khm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar